Mungkin, tulisan ini bakalan jadi satu-satunya atau malah salah satu tulisan yang nantinya bakalan sering muncul di blog aku. Tulisan ini juga (kayanya) bakalan jadi tulisan spesial yang isinya menceritakan "dia" sekaligus biodata aku, hehehehe. Okay let's get started..
Nama aku dari lahir sampe detik ini
adalah, Aulia Hidayah Firdhanti. Sejak TK sampe SMA teman-teman terdekat aku
kebanyakan manggil aku "dhanti" sampe pada akhirnya aku masuk kuliah
dan DUARRRRR nama panggilan aku dikotori WKWKWK, teman-teman kuliah aku pada
manggil aku dengan sebutan "Aul" awalnya, I HATE IT TOO MUCHHH MUCHH,
it feels like I lost myself tiap ada yang manggil "Aul" tapi
lama kelamaan I'm enjoying this character HAHAHAHAHAH. Ohiya, aku adalah anak
ke-2 dari 3 bersaudara, aku punya kakak yang hebatttnya luar biasa. Dia adalah
orang dengan critical thinking yang sangat gila. Beneran gila. Waktu SMA, dia
pernah ikut 2x lomba nasional dan berujung dengan pulang bawa piala
kemenangan, dia juga pernah jadi ketua osis, jalan-jalan ke luar negeri gratis
di bayarin kampus dan dia lulusan UGM dengan predikat Cumlaude. Nah,
sialnya adalah aku jadi adik kandungnya dia. KENAPA KOK GITU? Honestly, aku
bukan orang yang competitive. Aku adalah orang yang bodo amat-an abis, mau
dalam hal percintaan, akademik, bahkan kehidupan. Sampe at the end of the day,
waktu aku udah bisa mikir waras, aku nengok ke kakak aku dan baru sadar
bahwa "gimana caranya, aku bisa ngalahin kakak aku sendiri dan
bisa gantiin bangganya bunda & ayah kaya pas bangga ke kakak?" DUARRR,
ini tekanan mental yang bahkan sangat mengacak-acak jiwa wkwkwkw. Aku ngga
mikirin untuk bersaing sama teman-teman aku karena aku anggap bahwa musuh
terbesar dan patokan hidup aku adalah kakak aku sendiri. Gila, itu pertama
kalinya dalam hidup aku jadi nekat dan bener-bener push my self until the limit
bahkan sampe sekarang. Selain kakak, aku juga punya adik yang luar biasanya
adalah, dia sangat berpotensi. Dia jago banget gambar dan design, sesuai dengan
mimpinya yang pengen kuliah di Arsitektur atau di ISI, dia sudah 100% cocok
dengan peran itu lah pokonya. Sedangkan aku, sebagai anak kecepit yang gatau
passion dan kebisaannya apa hanya bisa merenung sambil melamun karena selain
kisah cinta yang buruk, aku juga gapunya apa-apa untuk di banggakan. alias
USELESS.
Sebenernya, sudah hampir 2 tahun
sejak aku bersaing dengan kakak aku sendiri, sekarang aku duduk di bangku
semester 3 di salah satu kampus yang dulunya mantan bagian dari UGM. Iya,
bener, UNY. Eitsss tunggu dulu, sebelum pada akhirnya menyerah di UNY, aku udah
nyoba kok buat daftar di UGM berkali-kali ngga cukup 4x bahkan, semua jalur
kecuali SNM sama SBM aku daftarin. Tapi kenyataannya, hehe di tolak. Gapapa
sih, dari sini aku belajar bahwa mau sekeras apapun kamu ngejar sesuatu, kalo emang di takdirin bukan buat kamu dan bukan jodoh kamu ya percuma. alias
SIA-SIA. Kadang, ada yang udah dateng nawarin dirinya ke kamu tapi ngga pernah
kamu liat, kamu cuma sibuk nengok ke atas tapi ya tetep aja sering ngeyel,
hehe. Ohiya, selama 19 tahun aku hidup bisa di bilang aku nih jomblo seumur
hidup dan gapunya mantan. Karena, terakhir kali aku cinta-cintaan itu kelas 1
SMP which is CINTA MONYET WKWKWKWKW. Setelah itu, sampe hari ini aku cuma
pernah deket sama 2 orang. Kita sebut aja aku baru beneran ngerti cinta ke 2
orang ini ya.
OKE NAH INI NIH BAGIAN SERUNYA, MARI
KITA BONGKAR AHAHAHAAHAHAH
Jadi, jatuh cinta pertama aku itu
waktu aku masih duduk di bangku awal kelas 2 SMP, dia adalah kakak tingkat aku,
dia anak band, keren, banyak yang naksir. Jujur, sampe hari ini, sampe hari
dimana aku udah gaada perasaan lagi sama dia, aku masih gatau juga kenapa aku
bisa naksir sama dia, it happens just like apaan yaa pokoknya tiba-tiba aja
tapi unfortunately, dia ngga suka sama aku dia suka sama temennya dia, yang
juga temen aku. Dan dia sering cerita tentang cewe itu ke aku, hehe sakit
yaaaa. Aku gatau dengan pasti juga kenapa perasaan aku bisa bertahan lama ke
dia, bisa jadi karena memang itu yang namanya cinta (?) atau karena aku
penasaran aja (?) rasa naksir ini bertahan sampe aku masuk SMA. Sebenernya,
sebelum aku masuk SMA, aku pernah iseng aja cari tau kenapa dia suka sama temen
aku yang juga temennya dia itu. Ternyata, ya karena dia lebih cakep dari aku
dan ya hehe aku emang ngga cakep dan plus size pada waktu itu. Sampe pada
akhirnya, karena hal itu dan karena dorongan lingkungan aku yang selalu ngatain
aku gendut lah, gapura lah, dugong lah, inilah itulah. Akhirnya, aku memutuskan
untuk diet yang berujung eating disorder. Bahkan sampe sekarang, aku masih
dalam tahap recovery. Bantu doa yaaa, ED emang bukan penyakit yang bisa
terlihat karena dia nyerang mental. Tapi percayalah, sakitnya dan rasanya itu
luar biasa bikin kamu ancur-seancurnya. Bahkan, kakamu aku bisa minta aku
mending pengen menghilang aja dari bumi. Ngga main-main, aku udah lebih dari 8x
konsul ke dokter yang terdiri dari dokter umum, dokter ahli gizi, dan bahkan
psikokamug.
Ohiya, menyambung cerita tentang
crush SMP aku..
Jadi, waktu itu, aku masuk di SMA
yang juga sama kaya crush SMP aku ini. Sampe akhirnya, aku coba buat buka hati
lagi DANNN jatuhlah aku ke hati temen sekelas aku sendiri. Dia orang yang baik,
baik banget, he such a good boy, rajin, pendiem, telaten, dan pinter. But, dia
ngga bahagia sama aku. Dia milih untuk bersama dengan cewe yang jauh lebih
bikin dia nyaman dan bahagia. And you know? Iya, aku ditinggalin gitu aja, aku
gatau salah aku apa. It hurts me everytime I remember about him. Aku selalu
nyalahin diri sendiri kenapa aku gabisa jadi cewe yang dia mau, bahkan rasa
bersalah dan marah itu masih ada sampe sekarang. Gabisa aku tutupin, aku masih
terluka karena kejadian itu bahkan setelah 4 tahun berlalu. Imbasnya, aku
gabisa buka hati sampe hari ini. Aku gapernah marah dan benci sama dia, aku
malah selalu marah dan benci ke diri sendiri. Kenapa aku waktu itu pecundang
banget, pengecut banget, dan ngga ada apa-apanya dari cewe yang dia pilih. Tapi
gapapa, selalu ada hikmahnya. Berkat hal itu, aku jadi upgrade diri aku
habis-habisan. Karena rasa marah ke diri sendiri yang teramat besar, aku jadi
pengen buktiin bahwa aku bukan orang yang bisa diremehin. Aku mau tunjukin kakamu
aku bisa setidaknya jadi lebih baik dari cewe itu walaupun cuma menurut aku
doang. Seenggaknya, I'm trying my best. Sekalipun, sekali lagi aku bilang,
rasanya masih sampe hari ini, detik ini. Aku gamau denial dan coba-coba buat
buka hati hanya karena mencoba untuk melupakan dia, ngga. Bunda pernah
bilang, "kakamu kamu tau rasanya di mainin ngga enak, ya jangan
mainin orang. Kakamu emang gamau serius mending gausah" kalimat
itu juga yang masih aku pegang sampe hari ini atau bahkan selamanya. Aku gamau
nolak kenyataan bahwa aku masih belum selesai sama masalalu aku. Karena,
baru-baru ini, sekalinya aku nyoba untuk mau buka hati, yang
ada malah kacau. Yaudah, fix ditutup aja hatinya wkwkwkwwkwk. But, aku ngga
pernah nyesel sama sekali punya pengalaman hidup yang sangat-sangat extreme.
Justru, aku sangat bersyukur. Karena berkat semua itu, aku jadi banyak belajar
dan banyak pengetahuan. Aku jadi ngga pengen ngulangi hal-hal buruk yang ada, aku
jadi makin kamuve my self dan lebih menghargai diri sendiri juga. Aku gatau ya,
apakah mereka liat tulisan ini, kakamu misal ternyata mereka
liat, aku cuma mau bilang terima kasih banyak udah menyakiti dan memberi
tamparan keras untuk manusia ini. Berkat kalian, aku jadi bisa build my self so
much better. Dan bisa jadi versi terbaik dititik ini, sejauh ini. Terima kasih
karena sudah memberi pelajaran dan ngebentuk aku buat jadi manusia yang jauhh
lebih baik dari sebelumnya, aku beruntung banget pernah mengalami itu semua.
Semoga, kalian bahagia selalu yaa dengan jalan apapun pilihan kalian.
Sebenarnya, ngga gampang cerita hal
kaya gini apalagi yang menyangkut urusan pribadi. Butuh persiapan dan
perhitungan yang luar biasa matang buat "oke aku mau nulis tentang
hal ini" apalagi, didalam cerita ini aku juga mencantumkan
orang-orang yang pernah masuk kehidup aku. Tapi, aku harap kalian juga paham ya
bahwa aku kan anak sastra nih, konsekuensi yang terjadi ketika kalian masuk
kedalam hidup seorang anak sastra yang suka menulis adalah, kalian
bisa hidup selamanya dalam tulisan itu. Walaupun sometimes, ketika
aku baca ulang tulisan aku sendiri, itu sama aja aku membuka luka lama dan
mengingatkan aku kepada hal-hal yang pernah terjadi di masalalu. But it's okay,
I'm totally fine with it.
Dan, paragraf terakhir dari tulisan
ini, khusus aku persembahkan untuk diri aku sendiri.
Dear, Aulia Hidayah Firdhanti.. seorang manusia hebat dan kuat yang udah bertahan sejauh ini bareng sama aku. Aku cuma mau bilang terima kasih yang luar biasa banyak. Aku gatau aku harus bilang gimana lagi ke ekamu. Kamu udah hebat banget bisa bertahan sampe di titik ini, ngelawan rasa takut dan ngelawan batas kamu sendiri sekalipun kamu tau bahwa kamu ngga mampu. Kamu masih terlalu muda untuk capek, ngeluh, apalagi berhenti. Yukk berjuang terus sama aku sampe akhir, sampe kapapun itu nantinya, sampe aku udah ngga mampu lagi buat berdiri. Bahkan sampe aku udah gaada lagi di bumi. Dhan, aku sayang dan bangga banget sama kamu, untuk hal apapun yang udah kamu capai dan lewati sejauh ini. Ayok terus kuat dan bertahan, aku tau kamu bisa, aku tau kamu manusia yang sangat luar biasa. Inget, kamu ngga boleh capek, sakit, apalagi nyerah. Kamu harus tetep sehat dan kuat, karena aku butuh kamu, selamanya.
Akhir kata, aku ucapin makasih
banyak udah baca. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari sini, kakamupun ada
buruknya buang aja wkwkwk. Sekian dari aku.. be brave, fearless, bold, and strong!!
Stay safe & bahagia selalu,
dimanapun kalian berada. SEE YOUU, xoxo!
Komentar
Posting Komentar